Campaign yang sukses tidak terlepas dari persiapan dan riset yang matang. Tips dibawah ini akan membantu kita dalam merancang dan mengelola campaign kita agar lebih optimal.
1. Menentukan Objektif Iklan
Setiap Campaign harus memiliki tujuan yang spesifik untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Ada 6 objektif yang sering digunakan dalam pembuatan campaign, yaitu, leads, sales, Website traffic, product and brand consideration, brand awareness and reach, dan local store visits and promotions.
Objektif yang kita pilih akan mempengaruhi langkah selanjutnya. Misalnya, jika kita memilih website traffic sebagai objektif, maka bidding strategy otomatis akan memilih Maximize click.
2. Memilih Jenis Campaign
Setelah memilih objektif, langkah selanjutnya kita akan memilih jenis campaign. Saat ini ada 6 jenis campaign yang bisa dipilih antara lain: campaign search, performance max, display, shopping, video, dan apps campaign. Jenis campaign yang kita pilih akan mempengaruhi dimana iklan kita ditayangkan dan bagaimana format tampilannnya. Misalnya, saat kita memilih jenis campaign display maka iklan akan ditampilkan di website dan aplikasi publisher seperti detik.com, kompas.com dll.
3. Menentukan Budget Iklan
Kita dapat menentukan rata-rata budget harian, untuk mengontrol berapa banyak pengeluaran yang kita butuhkan untuk beriklan. Budget iklan yang sudah kita tentukan dapat kita ubah kapan saja. Dalam Google ads budget iklan ditentukan dalam level campaign.
4. Pilih Bidding Strategy
Selanjutnya kita akan menentukan bid strategy untuk campaign yang sedang kita buat. Bid strategy defaultnya akan disesuaikan dengan objektif campaign yang kita pilih namun kita juga dapat merubahnya sesuai dengan kebutuhan kita. Ada 6 jenis bid strategy yang bisa kita gunakan diantaranya, target CPA, target ROAS, maximise click, maximise conversions, maximise conversions value, dan target impression share.
5. Melengkapi Asset iklan
Dalam campaign search, video, demand gen, dan performance max, kita dapat menambahkan informasi tambahan pada iklan. Informasi tambahan ini dapat berupa sitelink, alamat bisnis, logo bisnis, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Asset iklan ini nantinya dapat tayang bersama iklan kita. Google akan menayangkan asset iklan jika asset iklan tersebut dinilai berpotensi meningkatkan performa iklan.
6. Membuat Ad Group
Di dalam campaign, kita harus membuat ad group untuk mengelompokan tema iklan dan keywordnya. Membuat ad group yang spesifik diperlukan agar dapat menampilkan iklan yang sesuai dengan apa yang dicari oleh audiens. Misalnya, saat ada orang yang mencari di Google “conwood dinding” maka tentu saja iklan conwood dinding yang harusnya ditampilkan.
7. Menentukan Targeting
Hal penting berikutnya adalah menentukan target iklan. Dengan menentukan target iklan, kita dapat mengatur siapa yang ingin kita jangkau atau dimana kita ingin iklan ditayangkan. Menentukan targeting sangat penting karena akan membuat iklan kita menjadi relevan dan sesuai dengan apa yang inginkan oleh audiens. Ada beragam jenis targeting yang dapat kita gunakan di dalam sebuah campaign termasuk keyword, audiens, lokasi, topik, devices, demografi, dll.
8. Conversion Tracking
Conversion tracking adalah cara kita untuk melacak tindakan yang dilakukan oleh audiens di website, misalnya saat audiens mengklik tombol WhatsApp, mengirim form, atau tindakan lainnya yang valuable buat kita. Hasil dari conversion tracking ini nantinya akan membantu kita dalam mengevaluasi efektivitas iklan, targeting, dan campaign yang sudah berjalan.
Baca juga...